Cari Blog Ini

Jumat, 08 November 2013

MENGAPA SYI'AH DI KATAKAN => K A F I R .....???


 
 
*Alasan Utama : Syi'ah di Vonis Kafir, Karena Konsep Ke-Tuhanan-nya Berbeda dengan Agama Islam (AQIDAH TAUHID).

Sesungguhnya PONDASI UTAMA Dalam Agama Islam adalah Pada Konsep TAUHID !!!
JIKA TAUHID-NYA RUSAK, Maka Rusak-lah seluruh Aqidah-nya !
Ibarat sebuah Bangunan, Maka Pondasi Aqidah kaum Syi'ah sangatlah Rapuh~Goyah (dan saat ini Sudah Runtuh !!!)

Syiah dikenal dengan sebutan "Rafidhah" (Artinya : 'Menolak') karena mereka menolak mengakui khilafah Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan 'Umar Radhiyallahu anhu bin Khaththab dan penolakan mereka atas sanjungan Zaid bin 'Ali bin Husain terhadap dua orang terbaik umat itu. Mereka menyikapi jawaban Zaid bin Ali bin Husain dengan , "Rafadhnaka" yang artinya kami menolak jawabanmu. Akhirnya mereka dikenal dengan nama Rafidhah.

Rafidhah adalah salah satu sekte Syiah, dan memiliki banyak nama diantaranya al-Itsna 'Asyariyah, Ja'fariyyah, Imamiyyah dan nama yang lainnya, akan tetapi hakikatnya sama. Apabila pada zaman ini disebutkan kata Syiah secara mutlak, maka tidak lain yang dimaksudkan adalah Rafidhah

Rafidhah memiliki keyakinan-keyakinan yang sangat bertentangan dengan Islam yang mereka jadikan sebagai dasar agama mereka. Di antara kerusakan keyakinan mereka adalah:

1. Al-Qur`ân yang dijamin keutuhan dan keasliannya oleh Allâh Azza wa Jalla telah banyak berkurang dan mengalami banyak perubahan. Bahkan menurut mereka, al-Qur`ân hanya sepertiga dari al-Qur`ân yang dipegang 'Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu yang mereka sebut dengan Mushaf Fâthimah yang turun temurun dibawa oleh para imam dan sekarang dibawa oleh Imam al-Muntazhar (imam yang mereka tunggu kedatangannya)?!!

2. Al-Qur`ân tidak bisa dipahami kecuali dengan penafsiran para imam dua belas.

3. Mereka melakukan ta'thîl (meniadakan) nama-nama dan sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla sehingga dalam konteks ini mereka termasuk kaum Jahmiyyah.

4. Iman dalam pandangan mereka adalah mengenal dan mencintai para imam.

5. Mereka menafikan takdir sehingga mereka termasuk golongan Qadariyyah (kelompok yang tidak mengimani takdir).

6. Mereka meyakini Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada 'Ali untuk menggantikannya sebagai khalifah sepeninggalnya.

7. Pengkafiran terhadap para Sahabat Nabi dan keyakinan bahwa para Sahabat Nabi telah murtad kecuali hanya beberapa orang saja dari mereka.

Tentang keyakinan ini, Imam Abu Zur'ah rahimahullah berkomentar untuk mendudukkan tujuan utama yang mereka bidik melalui pengkafiran umum terhadap Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum : “Sesungguhnya tujuan mereka mencela para Sahabat Radhiyallahu anhum adalah untuk mendongkel al-Qur`ân dan Sunnah. Kalau pembawa dan penyampai agama ini adalah orang-orang yang murtad, bagaimana kita menerima apa yang mereka sampaikan. (Inilah tujuan mereka, red). Allâh Azza wa Jalla berfirman:

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci

--. [ash-Shaff/61:8]

Barangsiapa memiliki anggapan bahwa para Sahabat Radhiyallahu anhum telah murtad kecuali hanya beberapa yang hanya mencapai belasan orang saja atau kebanyakan merupakan orang-orang fasik setelah meninggalnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka tidak diragukan lagi akan kekufurannya karena telah mendustakan ayat-ayat al-Qur`ân yang menjelaskan keridhaan dan pujian Allâh Azza wa Jalla terhadap para Sahabat. Siapakah yang meragukan kekufuran keyakinan seperti ini?! Kekufuran orang yang meyakininya sudah pasti. Sesungguhnya anggapan ini juga mengharuskan bahwa penyampai al-Qur`ân dan Sunnah adalah orang-orang kafir dan fasik. (Berdasarkan keyakinan mereka yang rusak itu), firman Allâh berikut :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia

--. [QS. Ali 'Imrân/3:110]

Memberikan makna bahwa umat yang terbaik dan generasi pertama umat adalah orang-orang kafir dan fasik yang berarti bahwa umat ini adalah sejelek-jelek umat dan yang terjelek adalah generasi awalnya. Kekufuran keyakinan seperti ini sangat nyata dalam Islam".[1]

8. Para imam dua belas mendapatkan wahyu dari Allâh Azza wa Jalla , sehingga kaum Syiah mendefinisikan Sunnah dengan istilah segala yang berasal dari orang ma'shûm (yang terjaga dari dosa dan kesalahan) baik berupa perkataan, perbuatan, ataupun taqrîr (pembenaran). Menurut mereka, hanya 'Ali bin Abi Thâlib yang menguasai Sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

9. Imâmah (kepemimpinan) kaum Muslimin hanya dipegang oleh Imam Dua Belas. Mereka mencela dan tidak mengakui khilafah Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan 'Umar Radhiyallahu anhu

Tentang keyakinan ini, Imam Syafi'i berkata, "Barangsiapa tidak mengakui khilafah (kepemimpinan) Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan 'Umar Radhiyallahu anhu , dia adalah seorang rafidhi".

10. Para imam memiliki sifat ma'shûm, terjaga dari kesalahan mereka, tidak pernah lupa dan selalu mengetahui apa yang terjadi dan yang akan terjadi.

11. Para imam tidak akan mati kecuali dengan keinginan mereka.

12. Para imam akan bangkit dari kubur apabila mereka menghendaki, untuk menjumpai sebagian manusia. Keyakinan ini mereka sebut dengan akidah zhuhûr

13. Para imam dan wali lebih mulia daripada para nabi dan rasul.

14. Para imam akan kembali ke dunia setelah kematian mereka demikian pula Ahlussunnah. Mereka kemudian akan membalas para Sahabat, menyalib Abu Bakar Radhiyallahu anhu dan 'Umar Radhiyallahu anhu dan menegakkan hukuman zina terhadap 'Aisyah Radhiyallahu anhuma - semoga Allâh Azza wa Jalla menghancurkan mereka-. Keyakinan ini mereka sebut dengan akidah ar-raj'ah

15. Kuburan para imam adalah tempat-tempat suci.

16. Keyakinan bada' yaitu terkuaknya sesuatu bagi Allâh Azza wa Jalla setelah sebelumnya tersembunyi sehingga menyebabkan Allâh Azza wa Jalla menarik perkataan yang telah difirmankan atau perbuatan yang dilakukan. Maha suci Allâh Azza wa Jalla atas apa yang mereka katakan

17. Mereka berkeyakinan orang-orang di luar mereka adalah kafir, sama sekali tidak berhak untuk masuk surga

18. Mereka berkeyakinan bahwa seluruh kebaikan yang dilakukan oleh Ahlussunah akan diberikan untuk Syiah dan dosa-dosa Syiah akan dibebankan kepada Ahlussunnah. Ini yang mereka sebut dengan istilah ath-thînah

19. Kewajiban melakukan taqiyah, yaitu seorang penganut agama Syiah berkata dengan perkataan yang berbeda dengan apa yang dia yakini, atau menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang ada pada hatinya. Keyakinan taqiyah ini merupakan satu kewajiban bagi para penganut Syiah. Oleh karena itu, penganut Syiah mengerjakan shalat di belakang Ahlussunnah dalam rangka taqiyah (melindungi diri) dan pujian-pujian para imam mereka terhadap para Sahabat dilakukan dalam rangka menjalankan taqiyah

20. Imam yang kedua belas, Muhammad bin Hasan al-'Asykari telah memasuki salah satu gua di daerah Samira tahun 260 H pada saat masih kecil. Ia telah menjadi seorang imam sejak kematian ayahnya sampai hari ini. Padahal fakta menyatakan bahwa Hasan al-Askari meninggal dalam keadaan mandul, tidak memiliki anak.

21. Halalnya darah dan kehormatan Ahlussunnah. Menurut mereka, boleh menggunjing, mencela bahkan melaknat Ahlussunnah.

22. Menghalalkan nikah mut'ah (kawin kontrak). Bahkan menurut mereka nikah mut'ah lebih utama daripada menjalankan shalat, puasa, dan haji

RENUNGAN
Setelah penyampaian keyakinan Syiah secara global ini, Syaikh Dr. Muhammad Musa Alu Nashr hafizhahullâh mengatakan: "Setelah pemaparan semua ini, bolehkan kita katakan bahwa Syiah adalah saudara-saudara kita atau mengatakan bahwa mereka adalah ahli tauhid?![2] . Mustahil, kalau keyakinan-keyakinan ini hanya sebuah aliran saja. Akan tetapi, itu merupakan sebuah agama tersendiri (Syiah). Syiah adalah sebuah agama. Dan agama Ahlussunnah adalah risalah yang dibawa oleh utusan Penguasa alam semesta, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Aqidah mereka yang sesat ini tertulis di dalam kitab-kitab para agamawan mereka dan tidak perlu kita nukilkan omongan-omongan mereka karena hanya akan menyesakkan dada dan mengeruhkan pikiran. Orang-orang yang masih memiliki akal sehat dan pikiran yang lurus akan enggan mendengarkannya, apalagi sampai mau mengikuti mereka.

Allâh Azza wa Jalla telah mendatangkan dari kalangan Ahlussunnah, orang-orang (ulama) yang mematahkan syubhat mereka, menguliti kegelapan akidah mereka, menguak kesesatan dan kebodohan mereka, membantah kedustaan mereka, menjelaskan pengkaburan dan penipuan yang mereka lakukan, membuka kedok kepalsuan dan penyimpangan mereka, membersikan nama para Sahabat Rasulullah dari kedustaan dan celaan- celaan yang mereka lancarkan…

'Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu berkata:

لِيُحِبُّنِيْ رِجَالٌ يُدْخِلُهُمُ اللهُ بِحُبِّيْ النَّارَ وَيُبْغِضُنِيْ رِجَالٌ يُدْخِلُهُمُ اللهُ بِبُغْضِيْ النَّارَ

Sungguh akan ada orang-orang yang dimasukan oleh Allâh ke dalam neraka karena kecintaan mereka kepadaku. Dan sungguh akan ada orang-orang yang dimasukkan oleh Allâh ke dalam neraka karena kebencian mereka kepadaku [3]

(Diringkas dari al-Intishâr bi Syarhi 'Aqîdati Aimmatil Amshâr, disyarah oleh Syaikh Dr. Muhammad bin Musâ Alu Nashr, ad-Darul Atsariyyah, Aman, Yordania, Cet. I Th. 2008, hlm. 341-348)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XIV/1431H/2010. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271

MUT'AH ==> ' Kawin Kontrak ' : ' Pelacuran Terselubung ' !!! Agama Syi'ah Menghalalkan amalan ZINA MUT'AH ..!!! Padahal Perbuatan itu diLarang Keras Oleh ALLAH & RASULNYA.




Wahai Umat Manusia !!!
Saksikanlah oleh Kamu sekalian , Inilah Ajaran Agama Syi'ah ..
Yang sangat 'Biadab' .. 'Keji' dan Sungguh MENJIJIKKAN !
------------------------

Mut’ah : Inilah Cara Berzina bagi Pemeluk Agama Syiah !

Pengertian Mut’ah (Zina yang di bungkus kata : 'Nikah')

Mut’ah adalah kesepakatan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahrom untuk bermut’ah (bersetubuh) dalam waktu tertentu dengan ketentuan-ketentuan dan bayaran tertentu, maka seorang laki-laki bisa bersetubuh serta si wanita harus taat dalam tempat tidur. Tidak diharuskan keduanya ada saksi atau hakim atau wakil atau pengumuman. Dan tidak harus ada orang ketiga yang mengetahui. Serta dimungkinkan pelaksanaan itu terjadi dengan sempurna walaupun dalam keadaan tersembunyi dan tidak ada bagi laki-laki tersebut keharusan untuk memberi nafkah atau pakaian serta tempat tinggal ataupun yang lainnya dari berbagai bentuk pertanggungan jawab namun membayar dengan bayaran tertentu pada wanita tersebut. Setelah selesai dalam jangka waktu sesuai kesepakatan maka selesailah mut’ahnya.

Wahai kaum muslimin apakah ada bedanya dengan zina ?
Sama sekali tidak ada bedanya, seperti :

-Tidak harus ada wali.
-Tidak harus ada saksi.
-Tidak harus ada orang yang mengetahui (Selingkuh diam2)
-Waktu tertentu., Shorttime pun boleh !
-Tidak ada nafkah.
-Jika sudah selesai, maka si wanita ditinggal pergi tanpa menghiraukan lagi, apakah si wanita hamil atau tidak...!

INILAH PERKATAAN DUSTA TERLAKNAT DARI PENDETA SYI'AH :

Ketika dia di tanya tentang Amalan 'Zina' Mut'ah , Maka Pendeta Syi'ah bernama Ayatoliet Al-’Amili Laknatullah menjawab :

" Tidak boleh malu dalam urusan agama, saya memberika solusi buat anda, secara pribadi, malam ini saya membutuhkan seorang perempuan mu’minah yang mau bermut’ah denganku, saya telah mnjadi musafir dan jauh dari ibu anak-anak, telah di riwayatkan dari para imam alaihissalam, bahwa barangsiapa yang bermut’ah 1x maka ia mencapai derajat Husein, jika bermut’ah 2x maka ia mncapai derajat Hasan, bermut’ah 3x maka ia mencapai derajat amirul mu’minin (Ali krw), brmut’ah 4x maka ia mencapai derajat Nabi SAW. bukankah itu lebih baik ?? ini adalah kesempatan kamu agar supaya mencapai derajat husein RA, apa yang mencegah kamu stelah muhadarah ini untuk menjumpaiku dan melangsungkan akad nikah mut’ah, setelah itu saya bersama kamu insya’allah dalam masa 1 minggu. siapa saja perempuan mu’minah yang memenuhi keinginanku dan ingin memperoleh pahala yang besar maka segera hubungi aku di hotel holiday dan akan di bayar insya’allah."
--------------------

Na'udzubillahiminzalik ..!!! .. Terkutuklah Bajingan Syi'ah !!!

HARI ASSYURA : RITUAL BULAN MUHARRAM ALA SYI'AH !!! SIAP-SIAP MENONTON "ORANG GILA" KESURUPAN !


 
 
Yaaa...' ,, Beginilah Ritual Kaum Syi'ah ....!
Agama Para Manusia "BOTOL" ===> Bodoh & Tolol !
Mereka begitu tega Menyakiti Tubuh sendiri ...!
Seakan-akan mereka ikut larut dalam Duka dan kesedihan untuk mengenang terbunuhnya Cucu Nabi , yaitu Hussein Bin Ali.
Padahal Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri sangat Melarang Keras bentuk-bentuk amalan Jahiliyah seperti itu ..!

Meratapi atas kematian adalah sesuatu yang dilarang oleh Syariah Islamiyyah.

Daripada Abdullah bin Mas’ud, Sabda Nabi bersabda ;

ليس مِنَّا من ضَرَبَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَةِ الْجَاهِلِيَّةِ

“Bukan dari kalangan kami, mereka yang memukul muka, mengoyakkan baju dan menyeru dengan seruan jahiliyyah"

--. (Nail al-Awtar , karangan Imam As-Syaukani : (4/155) saheh al-Bukhari (1/435) hadis no :1232.)

Namun .. Kaum Syi'ah , tetap saja membudayakan ritual amalan Jahil tersebut !

Contoh : pada Foto berikut ini, Batok kepala seorang penganut agama Syi'ah terkelupas seperti Kulit batok buah Kelapa yang di parut. Padahal orang itu sendiri yang melukai kepalanya.

Betapa Dungunya kaum Syi'ah itu !

Na'udzubillahiminzalik ..!


PESTA "MANDI DARAH" ALA SYI'AH DI HARI ASSYURA !!!




Bismillahirrahmanirrahim ...'

Setiap pada tanggal 10 Muharram, adalah hari yang sangat fenomenal. Bagaimana tidak, pada hari ini manusia terbagi menjadi dua kelompok; PERTAMA, pengikut sejati Rasulullah, pada hari ini mereka berpuasa, ditambah satu hari sebelum atau sesudahnya, sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
KEDUA, mereka yang membangkang kepada Rasulullah, pada hari ini mereka menyiksa diri dengan memukul-mukul muka, dada, bahkan melukai kepala dan pundak hingga berdarah-darah.
Golongan Pertama, adalah Ahlus sunnah wal jama’ah, mereka adalah As-sawaad al-A’zham, merekalah mayoritas dengan persentase 80 s/d 90 % dari seluruh jumlah kaum muslimin dunia yang mencapai 1,57 Miliar pada 2009.

Golongan kedua adalah Syi’ah dengan berbagai sektenya ; Imamiyah-Rafidhah, Isma’iliyah, Nushiriyah,Ibadhiyah, Houtsiyah, dll, dengan persentase + 5,5 %.
Bukti Kesesatan Pesta Duka Berdarah Ala Syi’ah Rafidhah Majusi :

1. Pembangkangan Terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang menyiksa diri atas peristiwa musibah yang menimpa seseorang, dalam hadits beliau bersabda :

لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
“Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul muka, merobek-robek baju dan berteriak-teriak seperti orang-orang jahiliyah”

--. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menambahkan:
“Wanita yang meratapi mayat apabila tidak bertaubat sebelum meninggal, ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan memakai mantel dari tembaga panas dan jaket dari penyakit kusta.”

--. [HR. Muslim]

PERTANYAAN : Jika Rasulullah menyatakan mereka bukan ‘golongan kami’ (Golongan Rasulullah), maka Syi’ah Imamiah RAFIDHAH termasuk golongan siapa ?

2. Tasyabbuh (menyerupai) Kaum Kuffar Dalam Ritual Ibadah Mereka.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُم

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.

--. ( HR. Abu Dawud,no 4031, dan Ahmad : 2/50, 2/92 ).

Dalam hal ini mereka menyerupai Kristen/nasrani, lihat di sini :

( http://www.facebook.com/media/set/?set=a.390415370981603.88412.221268711229604&type=3 )

Kecuali jika mereka mengklaim bahwa hak paten ritual ini adalah inovasi dan temuan mereka. Tapi, dalam hal ini, biarlah mereka yang berkompromi dengan Kristen.

3. Al-qur’an Menegaskan bahwaMereka Telah Ditipu Dan Tertipu.
Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Kahfi ; 103-104 , yang artinya :

Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya” .(103)
” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (104)

Inilah faktanya; mereka kira ritual ini adalah ibadah terbaik, dan bukti cinta sejati mereka terhadap Ahlul Bait. Namun kasian, mereka tertipu.

4. Ritual Duka Berdarah-Darah Ini, Ajaran Siapa ?

Imam Husein Radhiyallahu ‘anhu dan Anak-cucnyau tidak pernah melakukan hal ini, apalagi menyuruhnya, bahkan Imam Husein melarangnya dengan tegas. Di akhirat kelak Imam Husein akan berlepas tangan dari mereka.

Maka kelak mereka akan menyesal, sesuai firman Allah, yang artinya :

(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka terputus sama sekali.
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti:

“Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami”. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.

--. (QS.Al-Baqarah:167).

5. Cinta Palsu Yang Zhalim.

Jika bukti cinta Ahlul bait, adalah dengan merayakan pesta kematiannya dengan ritual syaithaniyah ini, maka Ali bin Abi Thalib ayah Husein lebih berhak dengan ritual ini.

Sesungguhnya ayah Husain (‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu ‘anhuma) jauh lebih afdhal (utama) darinya. Beliau juga meninggal dalam keadaan terbunuh. Akan tetapi, mereka tidak menjadikan hari kematiannya sebagai hari berkabung layaknya hari kematian Husain Radhiyallahu ‘anhuma (yang diperingati).

Bukankah ini kezhaliman yang besar, saat mereka memuja-muji Husein melebihi ayahnya, sang Khalifah ?

6. Dan Bukankah Rasulullah Lebih Pantas Dan Berhak Untuk Diperingati ?

Allah Azza wa Jalla telah memanggil Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, penghulu anak Adam di dunia dan akhirat, sama seperti para nabi sebelumnya. Namun, tidak ada seorang pun menjadikan hari wafat beliau sebagai hari bela sungkawa, atau melakukan perbuatan orang-orang dari sekte Syiah pada hari kematian Husain.

Tidak seorang pun menyebutkan bahwa terjadi sesuatu sebelum atau sesudah hari kematian mereka, seperti apa yang disebutkan Syiah pada hari kematian Husain. Seperti terjadinya gerhana matahari, adanya cahaya merah di langit dan lain-lain”.
Bahkan Al-Qur’an telah menegaskan bahwa iman, takwa, dan kecintaan tidaklah terikat dengan kelahiran atau wafatnya Rasulullah. Allah berfirman yang artinya :

” Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”

--. ( Aali Imran :144)

7. Ayatus-Syi’ah Telah Mendustai Dan Mempermainkan Mereka.
Bukankah cinta Husein dibuktikan dengan menyiksa diri, maka kita tantang Ayatusyi’ah mereka melakukan ritual ini.Ayo Ali Khamane’i( Iran), Ali Sistani (Irak), Hasan Nashrallat(Lebanon), Muqtadha Shadr(Irak), silahkan lakukan ritual siksa diri yang dilakukan pengikut kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar !

8. Harga Sebuah Pengkhianatan.

DUSTA SEJARAH TERBESAR YANG DIREKAYASA SYI’AH adalah : bahwa Husein Bin Ali dibunuh oleh Yazid.
Lantas SIAPA PEMBUNUH HUSEIN ?
Maka Kami tidak perlu menjawab, cukup ayatusyi’ah yang menjawabanya :

Marji’ Syi’ah Ayatullah Al-Uzhma Muhsin Al-Amin menuliskan : ” … Kemudian Husein dibai’at oleh 20.000 orang dari penduduk Irak, dan mereka semua menipunya, mereka keluar sedang bai’at ada di leher mereka, maka mereka pun membunuhnya.”

--. (A’yaan Al-Syi’ah : juz I, hal 34).

IMAM HUSEIN berwasiat kepada saudarinya Zainab : “Wahai saudariku tercinta, saya bersumpah di depanmu, maka tunaikanlah sumpahku ! janganlah kau merobek-robek baju ( karena kematian ku ), janganlah kau memukul wajah, jangan pula berteriak-teriak dengan kata-kata (sungguh celakalah kami..merugilah kami).

--. ( Mustadrak Al-Wasa’il : juz I, hal 144).

Kemudian Imam HUSEIN mendo’akan kehancuran untuk Syi’ahnya : ” Ya Allah, jika Engkau beri mereka kenikmatan sampai waktu yang telah ditentukan, maka pecahkanlah mereka menjadi sekte-sekte, jadikanlah jalan mereka berbeda-beda, dan janganlah Engkau jadikan para pemimpin manapun ridha terhadap mereka. Sesungguhnya mereka mengundang kami untuk membela kami, kemudian mereka berkhianat dan memerangi kami.”

--. ( Kasyf-Al-Ghummah, juz II, hal 18 dan 38, I’lam Al-Waraa, karya Al-Thabrasi, hal 949, dan Al-Irsyad karya Al-Mufid, hal 241).

INTINYA, Imam HUSEIN mengakui syi’ahnya lah yang mengkhianati dan membunuhnya, dan beliau sangat yakin bahwa beliau akan syahid saat itu, lantaran itu beliau berwasiat dan bersumpah agar wafatnya beliau jangan diperingati dengan cara2 bertentangan dengan Syari’at Islam. Dan akhirnya, beliau mendo’akan kehancuran bagi Syi’ah.

9. Tipuan, Penyesalan, Atau Hukuman ?
Lantas kita bertanya, jika ini hakikatnya, mengapa Syi’ah masih saja menyiksa diri dalam memperingati wafatnya Imam HUSEIN ?
Jawaban : Hanya ada tiga kemungkinan :

PERTAMA : Perbuatan tersebut adalah tipuan; mereka sadar bahwa nenek moyang Syi’ah mereka adalah pengkhianat dan pembunuh Husein, maka hal ini perlu ditutupi dengan ritual bersedih dan menyiksa diri.

KEDUA : Mereka tau bahwa merekalah yang mengkhianati dan membunuh Husein, maka perbuatan ini adalah bentuk penyesalan tingkat tinggi atas dosa mereka terhadap Husein.

KETIGA : Allah Subhanahu wa Ta’ala menghukum mereka karena pengkhianatan mereka kepada Ali, Hasan , dan Husein, dengan siksaaan yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri.

WAHAI ....S A U D A R A K U !
BUKTIKAN CINTA KITA dengan mengikuti Rasulullah dalam sunnah beliau, yang sampai kepada kita melalui sahabat-sahabat beliau yang jujur dan terpercaya.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya :

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

--. (QS. Aali Imran:31)

WAHAI SYI’AH INDONESIA, jika dalil-dalil dari Al-Qur’an , hadits, dan logika juga tidak kalian terima, lantas dengan apa lagi kalian beragama ?

WAHAI SYI’AH INDONESIA, agama siapa yang sebenarnya kailian ikuti ?

INILAH AJARAN KONYOL & MENJIJIKAN DARI AGAMA SYI'AH :


" Kotoran (Tai') Dan Kencing Para Imam itu Suci & Wangi"
"Siapa yang memakan Tai' dan Minum Air Kencing Para Imam, maka dia akan terbebas dari Api Neraka dan Masuk Surga " ( ? )
=====================

" SYIAH : KENCING DAN TAHI IMAM ITU SUCI, MEMAKANNYA ADALAH JALAN MASUK SURGA !"

Sungguh Ajaran Yang Sangat tidak masuk Akal / Tidak Logis !

Diantara kekejian ajaran syiah itu adalah keyakinan bahwa kencing dan kotoran imam adalah suci, dan memiliki fadhilah yaitu siapa yang meminumnya maka akan masuk surga!!! Lalu ditanyangkan buktinya yaitu :

*Kitab anwarul wilayah “makan kencing dan tahi para imam memasukkan ke surga dan menyelamatkan dari api neraka”

- أكل بول وغائط الأئمة يدخل الجنة وينجي من النار :
ليس في بول الأئمة وغائطهم استخباث ولا نتن ولا قذارة بل هما كالمسك الأذفر (الجيد)، بل من شرب بولهم وغائطهم ودمهم يحرم الله عليه النار واستوجب دخول الجنة) (أنوار الولاية للعلامة الحجة آية الله الآخوند ملا زين العابدين الكلبايكاني 1409هـ – ص 440 انظر ترجمته في أعيان الشيعة – السيد محسن الأمين – ج 7 -

*Kitab al-kafi-kulaini “Kentut para imam seperti minyak kesturi”

– فساء وضراط الأئمة كريح المسك :
قال أبو جعفر ” للإمام عشر علامات: يولد مطهرا مختونا وإذا وقع على الأرض وقع على راحته رافعا صوته بالشهادتين ولا يجنب، وتنام عينه ولا ينام قلبه، ولا يتثاءب ولا يتمطى ويرى من خلفه كما يرى من أمامه، ونجوه (فساؤه وضراطه وغائطه) كريح المسك (الكافي 1/319 كتاب الحجة – باب مواليد الأئمة)

*Ibnu Babawaih al-Qummi menyebutkan dalam bukunya:
"Manlaa Yahdurhul-Faqeeh" vol.4, halaman 418
*
Disampaikan Ahmad b. Muhammad b. Sa'id al-Kufi mengatakan: Dikisahkan kepada kami Ali b. al-Hasan b. Fidaal, dari ayahnya dari Abul-Hasan Ali b. Musa al-Ridha [AS] mengatakan:

"Tanda-tanda untuk Imam adalah:

1 - Dia yang paling luas dari semua orang.
2 - Dan yang paling bijaksana dari semua (Manusia).
3 - Dan yang paling benar dari semua (Manusia).
18 ... Kotorannya jauh lebih baik daripada bau aroma misk ".

*The Grand Ayat, Akhond Mulla Zainul Abideen-al-Galbaigani, dalam bukunya:

Anwaar al-Wilayah, halaman 440 menulis:

"Kotoran Imam tidak memeliki bau apa-apa melainkan baunya seperti minyak misk
siapa yang meminum air kencing, darah dan memakan kotoran mereka (IMAM)
Maka, Allah akan hindarkan dari api neraka dan membuat dia masuk sorga

Abu Jafar mengatakan: " Untuk Imam ada 10 tanda :. Ia lahir murni dan disunat .... dan jika dia kentut berbau kesturi"

--. (Al-Kafi 1/319 Kitab hujja - Bab Kelahiran Imam)

Diantara kekejian ajaran syiah itu adalah keyakinan bahwa kencing dan kotoran imam adalah suci, dan memiliki fadhilah, yaitu siapa yang meminumnya maka akan masuk surga!!!

Lalu jika ditanyakan buktinya yaitu terdapat pada :

Kitab anwarul wilayah “makan kencing dan tahi para imam memasukkan ke surga dan menyelamatkan dari api neraka”

Tabarruk (dalam gambar) dengan kotoran imam yang dikumpulkan setahun, di acara asyura`. Suara orang syiah yang merasa bangga dengan minum dan makan kotoran imam!
Taqiyyah /kebohongan syiah dalam beragama dan berpolitik :

1. Buku putih madzhab syiah
2. Buku qalbun salim (hati yang pasrah) tulisan dasterghib
3. Buku dosa-dosa besar tulisan dasterghib
4. Kedustaan adanya 9 masjid sunni di teheran
5. Pengkhianatan hizbullah terhadap palestina dan kerjasamanya
dengan as dan Israel
6. Pengkhianatan syiah irak dengan amerika penjajah

Kesimpulan:

Wahai kaum muslimin yang cerdik! Agama apakah syiah ini, yang akidahnya:

1. Menajiskan sahabat Nabi, para istri Nabi dan kaum muslimin
2. Mensucikan kencing dan kotoran imam mereka

Yang amalannya:

1. Melaknat dan mencaci sahabat Nabi, para istri nabi dan kaum mulimin
2. Meminum dan memakan kencing dan kotoran para imam mereka?

Siapakah gerangan yang membuat agama syiah?!!!
Alhamdulillah menjadi muslim pengikut sunnah Nabi dan sahabat serta ahlu baitnya Dan Na’udzu billah dari syiah Laknatullah..

Na'udzubillahiminzalik ...!!!

YG MENCINTAI AHLUL BAIT, AHLUSSUNNAH atau SYIAH?

YG MENCINTAI AHLUL BAIT, AHLUSSUNNAH atau SYIAH?



MUI PUSAT TERBITKAN BUKU TENTANG KESESATAN SYI'AH


 
 
Tanda tanya besar masyarakat serta kesimpangsiuran berita, pernyataan dan opini tokoh tentang Syiah akhirnya terjawab dengan terbitnya buku Panduan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengenai aliran dan paham Syiah pada september 2013, dengan judul buku “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di indonesia.”

Buku ini disusun oleh Tim Penulis MUI Pusat yang terdiri dari DR. (HC) KH. Ma’ruf Amin (Ketua MUI Pusat), Prof. Dr. Yunahar Ilyas (Wakil Ketua MUI Pusat), Drs. H. Ichwan Sam (Sekjend MUI Pusat) dan Dr. Amirsyah (Wakil Sekjend MUI Pusat) dengan pelaksana dari Tim Khusus Komisi Fatwa dan Komisi Pengkajian MUI Pusat yang terdiri dari, Prof. Dr. Utang Ranuwijaya, Dr. KH. Cholil Nafis, Fahmi Salim, MA., Drs. Muh. Ziyad, MA., M. Buchori Muslim, Ridha Basalamah, Prof. Dr. H Hasanuddin AF, Dr. H. Asrorun Ni’am Sholeh, MA., Dr. H. Maulana Hasanuddin dan Drs. H. Muh. Faiz, MA.

Meskipun belum berupa fatwa, namun buku ini merupakan keterangan resmi dari MUI Pusat mengenai kesesatan Syiah sebagaimana dijelaskan oleh Tim Penulis dalam kata pengantar, “Buku saku ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman umat Islam Indonesia dalam mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syi’ah, sebagaimana yang terjadi di Indonesia, sebagai ‘Bayan’ resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tujuan agar umat Islam tidak terpengaruh oleh faham Syi’ah dan dapat terhindar dari bahaya yang akan mengganggu stabilitas dan keutuhan NKRI.” (hlm. 7-8)

Isi dan tujuan buku ini dijelaskan oleh Tim Penulis dalam pendahuluan yang terletak pada halaman 12-16:

“Atas dasar tugas dan tanggung jawab luhur dalam membina dan menjaga umat pada berbagai aspeknya, dan sebagai bentuk tanggungjawab kehadapan Allah SWT dalam meluruskan aqidah dan syari’ah umat, MUI memberikan panduan kepada umat, dengan berbagai cara, antara lain dengan mengeluarkan fatwa, memberi taushiyyah, atau membuat buku panduan –seperti buku panduan tentang Syiah ini- setelah dilakukan penelitian dan pengkajian secara mendalam.

Buku panduan ini sebagian merupakan penjelasan teknis dan rinci dari remokendasi Rapat Kerja Nasional MUI pada Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 bahwa Faham Syiah mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan umat Islam harus meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya faham ini, juga fatwa MUI 22 Jumadil Akhir 1418H./25 Oktorber 1997 tentang Nikah Mut’ah. Dalam konsiderannya, Fatwa ini menyatakan bahwa mayoritas umat Islam Indonesia adalah penganut paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang tidak mengakui dan menolak paham Syiah secara umum dan nikah mut’ah secara khusus.

Dalam buku panduan ini secara garis besar memuat tentang sejarah Syiah, penyimpangan Syiah, pergerakan dan metode penyebaran Syiah di Indonesia, dan sikap MUI terhadap Syiah.

Hadirnya buku panduan ini merupakan wujud dari tanggung jawab dan sikap tegas MUI itu, dengan harapan umat Islam Indonesia mengenal Syiah dengan benar dan kemudian mewaspadai serta menjauhi dakwah mereka, karena dalam pandangan MUI faham Syiah itu menyimpang dari ajaran Islam, dan dapat menyesatkan umat.” (hlm. 13-15)

Karena itu, dengan hadirnya buku ini diharapkan masyarakat tidak lagi dibuat bingung oleh ulah beberapa oknum yang mengatasnamakan MUI untuk mengatakan Syiah tidak sesat, seperti yang pernah termuat dalam Harian Fajar Makassar yang menyebutkan, MUI: Syiah Sah Sebagai Mazhab Islam. Juga, beberapa sikap tokoh yang menyederhanakan persoalan Sunni-Syiah, seperti Syafi’i Ma’arif, Din Syamsuddin, Aqil Siradj dan lain-lain.

(Muh. Istiqamah/lppimakassar.com)