Cari Blog Ini

Jumat, 08 November 2013

PERBEDAAN MUSLIM SUNNI DAN SYIAH




Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah
Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja'fariyah) dianggap
sekedar dalam masalah khilafiyah Furu'iyah, seperti perbedaan antara NU
dengan Muhammadiyah, antara Madzhab safi'i dengan Madzhab Maliki.
Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah,
mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu
dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan
Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi
Ukhuwah Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak
dilakukan?.
Oleh karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan Syiah, mereka
menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah.
Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya
pengetahuan mereka tentang aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah
(Ja'fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada
apa yang mereka ketahui.
Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat
ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja'fariyah). Disamping kebiasaan
berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya.
Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh
Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti
perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzahab Syafi'i.
Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi'i, hanya
dalam masalah Furu'iyah saja. Sedang perbedaan antara Ahlussunnah
Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja'fariyah), maka
perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furuu 'juga dalam Ushuul.
Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita, rukun Islamnya
juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan
sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur'an
mereka juga berbeda dengan Al-Qur'an kita ( Ahlussunnah).
Bila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa
Al-Qur'annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat
berbeda dan berbeda.
Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah
mengatakan: Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja'fariyah) adalah
satu agama tersendiri.
Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan
sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan
aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja'fariyah).
1. Ahlussunnah: Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a) Syahadatain
b) As-Sholah
c) As-Shoum
d) Az-Zakah
e) Al-Haj
Syiah: Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
a) As-Sholah
b) As-Shoum
c) Az-Zakah
d) Al-Haj
e) Al wilayah
2. Ahlussunnah: Rukun Iman ada 6 (enam):
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
d) Iman kepada Rasul Nya
e) Iman kepada Yaumil Akhir / kiamat
f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Syiah: Rukun Iman Syiah ada 5 (lima) *
a) At-Tauhid
b) An Nubuwwah
c) Al Imamah
d) Al Adlu
e) Al Ma'ad
3. Ahlussunnah: Dua kalimat syahadat
Syiah: Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa
asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan
menyebut dua belas imam-imam mereka.
4. Ahlussunnah: Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman.
Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul
imam-imam, sampai hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah
tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah: Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun
iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-
imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah
dianggap kafir dan akan masuk neraka.
5. Ahlussunnah: Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah:
a) Abu Bakar
b) Umar
c) Utsman
d) Ali Radhiallahu anhum
Syiah: Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah.
Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal
Imam Ali sendiri membai'at dan mengakui kekhalifahan mereka).
6. Ahlussunnah: Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak
memiliki sifat Ma'shum.
Berarti mereka dapat berbuat salah / dosa / lupa. Karena sifat Ma'shum,
hanya dimiliki oleh para Nabi.
Syiah: Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut memiliki sifat
Ma''hum, seperti para Nabi.
7. Ahlussunnah: Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah: Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah
berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka
menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para
sahabat membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
8. Ahlussunnah: Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai.
Beliau adalah Ummul Mu'minin.
Syiah: Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan.
9. Ahlussunnah: Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan referensi
Ahlussunnah adalah Kutubussittah:
a) Bukhari
b) Muslim
c) Abu Daud
d) Turmudzi
e) Ibnu Majah
f) An Nasa'i
(Kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin
sedunia).
Syiah: Kitab-kitab Syi'ah ada empat:
a) Al Kaafi
b) Al Istibshor
c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
d) Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui
oleh pengikut-pengikut Syiah).
10. Ahlussunnah: Al-Qur'an tetap orisinil
Syiah: Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah
tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
11. Ahlussunnah: Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada
Allah dan Rasul Nya.
Neraka terdaftar untuk orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan
Rasul Nya.
Syiah: Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali,
meskipun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
Neraka terdaftar untuk orang-orang yang memusuhi Imam Ali, meskipun
orang tersebut taat kepada Rasulullah.
12. Ahlussunnah: Aqidah raj'ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj'ah
adalah besok diakhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali.
Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Syiah: raj'ah adalah salah satu aqidah Syiah. Dimana diceritakan: bahwa
nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya.
Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangun Rasulullah, Imam Ali,
Siti Fatimah dan Ahlul Bait yang lain.
Setelah mereka semuanya bai'at kepadanya, diapun selanjutnya
membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut
disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai ribuan
kali. Sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Keterangan: Orang Syiah memiliki Imam Mahdi sendiri. Berbeda dengan
Imam Mahdinya Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan
kedamaian.
13. Ahlussunnah: Mut'ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan
hukumnya haram.
Syiah: Mut'ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya Mut'ah ini
dipakai oleh kaum Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk
Syiah. Padahal haramnya Mut'ah juga terjadi di zaman Khalifah Ali bin Abi
Thalib.
14. Ahlussunnah: khamer / arak tidak suci.
Syiah: khamer / arak suci.
15. Ahlussunnah: Air yang telah dipakai istinja '(cebok) dianggap tidak suci.
Syiah: Air yang telah dipakai istinja '(cebok) dianggap suci dan
mensucikan.
16. Ahlussunnah: Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan
kiri hukumnya sunnah.
Syiah: Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri
membatalkan shalat.
(Jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-
orang Syiah dihukum tidak sah / batal, sebab meletakkan tangan kanan
diatas tangan kiri).
17. Ahlussunnah: Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat
adalah sunnah.
Syiah: Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap
tidak sah / batal shalatnya.
(Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena
mengucapkan Amin dalam shalatnya).